Monday, April 28, 2014

Integrasi antar sektor dalam perekonomian Indonesia (2)

Bagian kedua ini aku tulis setelah siangnya aku mengunjungi INACRAFT 2014, sebuah pameran kerajinan Indonesia berskala internasional yang dihadiri oleh seller maupun buyer.

Ketika aku masuk ke dalam lorong-lorong etalase pameran, aku terkagum-kagum akan kreativitas bangsa Indonesia yang tercermin dari beragamnya karya-karya anak bangsa yang muncul karena kreativitas. Kemunculan dari salah satu subsektor industri kreatif still on the process of making.

Meski kerajinan Nusantara sudah sangat mengagumkan sejak jaman dahulu kala, namun menjadikannya sebuah subsektor yang luar biasa menghasilkan kesejahteraan merupakan sebuah tantangan tersendiri.

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Perindustrian menjadikan kerajinan menjadi salah satu dari limabelas subsektor industri kreatif. Industri kreatif didefinisikan sebuah industri yang menghasilkan nilai tambah dengan pengetahuan dan informasi, sebuah sektor yang saat ini sedang tumbuh dan memperoleh pengakuan "legally". Industri kreatif diharapkan bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Pernahkah anda bayangkan bagaimana sektor industri kreatif ini telah merubah lanskap kehidupan kita ? Ketika kita berkunjung ke sebuah daerah atau negara, salah satu yang ingin kita kunjungi adalah tempat dimana kita bisa mendapatkan makanan dan minuman. Ketika kita ingin pergi ke sebuah negara asing-pun kita membuka website dan mencari informasi dari berbagai macam website yang memberikan layanan informasi. Layanan informasi dari sebuah web-lah yang membawa kita untuk berlibur ke sebuah daerah karena iklannya sangat menawan. Masih banyak lagi lingkup dari industri kreatif ini. Bolah dikata, sebenarnya industri kreatif itu ada, sebelum ia didefinisikan secara resmi oleh kementrian perdagangan. Secara lebih lengkapnya dapat disebutkan kelimabelas sub-sektor Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Periklanan
  2. Arsitektur
  3. Pasar Barang Seni
  4. Kerajinan
  5. Desain
  6. Fesyen
  7. Video, Film dan Fotografi
  8. Permainan Interaktif
  9. Musik
  10. Seni Pertunjukan
  11. Penerbitan dan Percetakan
  12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak
  13. Televisi dan Radio
  14. Riset dan Pengembangan
  15. Kuliner
Keberadaan industri kreatif sebagai lokomotif perekonomian bangsa ini bukan berarti menghilangkan sektor "terdahulu" seperti pertanian, pertambangan, manufaktur dan jasa, namun memberikan nilai tambah.

Seorang temen alumni Pertanian maupun Teknologi Industri Pertanian pernah sharing kepada penulis bahwa nilai tambah pertanian komoditas pertanian bisa meningkat karena keberadaan industri kreatif. Komoditas kopi yang dahulu hanya dianggap sebagai komoditas ekspor dimana petani Indonesia hanya dapat sedikit bagian keuntungan, dimana keuntungan disisi eksportir, importir di negeri tujuan dan roaster sangat besar sekali. Muncul istilah "coffee paradox" dalam perdagangan kopi dimana harga ditingkat petani rendah namun harga diluar negeri tinggi. Saat ini menjamur berbagai kedai kopi nusantara yang menjual kopi kualitas tinggi yang menjual dengan harga terjangkau namun transaction cost-nya fair. Bagaimana mungkin ?

Dengan munculnya geliat semangat untuk melakukan sertifikasi kopi arabica spesial, maka perusahaan besar korporasi tidak bisa menentukan kualitas versi korporasi tersebut. Korporasi harus mencantumkan nama kopi spesial tersebut ketika menggunakan kopi arabika yang berasal dari suatu daerah. Apabila korporasi melakukan blending (pencampuran) maka pada kemasan harus dicantumkan pula komposisi. Dampaknya adalah harga kopi di tingkat petani untuk komoditas IG tersebut tinggi, sehingga petani memiliki keuntungan yang lebih dan akan dengan sukacita menanam dan memelihara kopi yang bagus.

Bagaimana mungkin itu terjadi ? Salah satunya adalah adanya social media yang memungkinkan petani menjual langsung pada konsumen di luar negeri dan petani juga bisa berhubungan langsung dengan kedai kopi dalam negeri. Selain itu, konsumen maupun petani memiliki akses yang sama terhadap proses jual-beli kopi spesial. Dengan social media dan semakin murah dan luasnya koneksi sampai dengan pedesaan, maka petani kopi bisa langsung berhubungan dengan kedai kopi, bahkan dengan konsumen Indonesia. Kedai kopi memberikan suatu tempat untuk berkumpul dan memberikan pelayanan penyeduhan khusus bagi penikmat kopi. Dan yang lebih menggembirakan, kedai kopi menjadi tempat bertemu para pegiat-pegiat industri kreatif untuk menentukan desain, mendiskusikan novel yang akan diterbitkan serta menjadi ajang untuk memperkenalkan kuliner terbaru.

Industri kreatif memang sangat menjanjikan, terutama apabila digabungkan dengan potensi pada sektor lain. Namun, industri kreatif memang memerlukan sebuah ruang-publik untuk berkreasi. Ruang publik ini bisa berupa taman atau bisa berupa kedai kopi. Karena ternyata, berdasarkan sebuah penelitian, kreativitas dan berfikir diluar otak justru terjadi ketika terjadi interaksi sosial, bukan dalam perpustakaan yang sempit dan sepi.



 

No comments:

Post a Comment